Wednesday, January 26, 2011

Untukmu, Bapak presiden





Bapak presiden ..
kemarin sore aku mengeryitkan kening begitu rupa. saat melihatmu di layar televisiku mengeluh tentang gaji yang ‘segitu-segitu’ saja. gaji yang dibayarkan untuk pengabdianmu selama hampir 7 tahun terakhir kepada tanah yang aku dan engkau begitu cintai sama dalamnya, Indonesia. Aku sekali lagi mengernyitkan kening bapak presiden, saat lingkaran terdekatmu kemudian sibuk mencari alibi dalam membenarkan pidato mu hari itu. tapi sudahlah, aku menulis bukan untuk menghakimi kau salah atau benar. karena memang hanya Dzat yang maha adil yang bisa membuat penilaian seadil-adilnya tentang salah atau benar.

Bapak presiden ..
Yang aku pikirkan kemudian, hanyalah tentang reaksi jutaan kaum papa di luar sana, si penjual soto, si tukang tambal ban, si sopir angkot, si pemulung, atau si si yang lain. yang dalam perjuangan hidupnya di tanah air ini, harus memulai harinya begitu pagi dan pulang larut untuk sekedar mengenyangkan perut dan tidur nyenyak keluarganya hari itu. kalau boleh aku mengabarkan padamu bapak presiden, mereka tentu saja mencibir kecewa, menggeleng keheranan bahkan mengumpat kesal. reaksi yang sepantasnya menurutku, karena engkau lah tumpuan tertinggi mereka untuk sedikit perubahan taraf kesejahteraan, tapi apa jadinya kalau ternyata engkau sendiri malah berkeluh kesah tentang kesejahteraanmu yang 62 juta/bulan itu ? guyonan mu hari itu cukup mampu membuat mereka semakin enggan menyerahkan pengharapannya.

Bapak presiden ..
Maaf aku sedikit lancang, karena membuat perbandingan tentangmu dan seorang pemimpin lainnya. tidak, tak terbersit sedikitpun untuk menyudutkanmu. aku hanya ingin engkau berefleksi sedikit dengan perbandingan ini. kali ini tak akan kubandingkan kau dengan negarawan idolaku, soekarno. dia bukan tandinganmu. aku paparkan sedikit padamu tentang kesederhanaan pemimpin negara islam yang begitu aku hormati, sama seperti aku menghormatimu. dialah Mahmoud Ahmadinejad, pemimpin Negara Iran.

Bapak presiden.
Gambaran dedikasi Ahmadinejad bisa kau tangkap disini. di suatu waktu ketika ia di wawancara oleh TV Fox (AS) soal kehidupan pribadinya

"Saat anda melihat di cermin setiap pagi, apa yang anda katakan pada diri anda?"
Jawabnya: "Saya melihat orang di cermin itu dan mengatakan padanya: "Ingat, kau tak lebih dari seorang pelayan, hari di depanmu penuh dengan tanggung jawab yang berat, yaitu melayani bangsa Iran."


Tak cukup hanya disitu bapak presiden, langkah pertamanya saat menjadi presiden adalah mengumumkan kekayaan dan propertinya yang terdiri dari Peugeot 504 tahun 1977 dan sebuah rumah sederhana warisan ayahnya 40 tahun yang lalu di sebuah daerah kumuh di Teheran. Bahkan akhirnya, mobil peugeut seharga USD 2 ribu atau kisaran 18 juta itu ia lelang dan uangnya di peruntukkan untuk membangun proyek perumahan murah bagi orang-orang cacat dan tak mampu.

Mobil yang di lelang

Saat pertama kali menduduki kantor kepresidenan Ia menyumbangkan seluruh karpet Istana Iran yang sangat tinggi nilainya itu kepada masjid-masjid di Teheran dan menggantikannya dengan karpet biasa yang mudah dibersihkan. Di bawah kepemimpinannya, ia meminta menteri-menterinya menandatangani dokumen yang berisikan arahan darinya, arahan yang menekankan menterinya untuk tetap hidup sederhana dan disebutkan bahwa rekening pribadi maupun kerabat dekatnya akan diawasi, sehingga pada saat menteri tersebut berakhir masa jabatannya, mereka dapat meninggalkan kantornya dengan kepala tegak.




Lebih hebat lagi bapak presiden, adalah kebijakan pesawat terbang Kepresidenan, ia mengubahnya menjadi pesawat kargo sehingga dapat menghemat pajak masyarakat dan untuk dirinya, ia meminta terbang dengan pesawat terbang biasa dengan kelas ekonomi. Saat harus menginap di hotel, ia meminta diberikan kamar tanpa tempat tidur yg tidak terlalu besar karena ia tidak suka tidur di atas kasur, tetapi lebih suka tidur di lantai beralaskan karpet dan selimut.


Yang lebih mencengangkan bapak presiden, rekening banknya bersaldo minimum, dan satu-satunya uang yang masuk adalah uang gaji bulanannya sebagai presiden. Bahkan ia tidak mengambil gajinya tersebut, ia beralasan bahwa semua kesejahteraan adalah milik negara dan ia bertugas untuk menjaganya.

Bapak presiden.
sebagai seorang pemimpin ia mempunyai pribadi yang mengagumkan.
dalam beribadah, engkau dapat melihat bahwa ia tidak duduk di baris paling muka dan diistimewakan.




Bahkan ketika suara azan berkumandang, ia langsung mengerjakan sholat dimanapun ia berada meskipun hanya beralaskan karpet biasa



Terakhir, dalam hajatan pernikahan putranya pun engkau dapat melihat kederhanaan yang luar biasa. ia tak ingin melukai hati rakyat Iran dengan pesta dan perayaan mewah.


 hidangan yang tersedia hanya apel, jeruk dan pisang.


Bapak presiden ..
cukupkah teladan ahmadinejad itu menjadi bahan renunganmu? aku tak meminta berlebihan padamu. aku tahu engkau lelah. pias matamu yang berbicara. jam tidurmu pasti dicuri amat banyak oleh jabatan presiden ini. aku tahu memimpin negeri ini memang sungguh tak mudah. negeri dengan kematangan demokrasi yang masih kemarin sore, negeri dengan tingkat pluralisme terbesar di dunia, negeri dengan potensi konflik yang amat rentan, negeri yang di dalamnya berisi politisi karbitan yang berlomba lomba berburu kue- kue kekuasaan, negeri dengan setumpuk permasalahan pelik lainnya.

Bapak presiden ..
Masih ada 3,5 tahun lagi sampai jabatan presiden itu tak tersemat di bahumu. 3,5 tahun mendatang kau harus lebih hati-hati berbicara, lebih keras berupaya merebut cinta si papa, lebih mati-matian memberangus tikus-tikus pencuri kekayaan negara. jangan terlena dan salah fokus. aku berharap engkau tak menghabiskan 3,5 tahun terakhirmu dengan sibuk mempersiapkan penggantimu kelak, atau sibuk menyiapkan soliditas partai birumu agar memenangi pemilu selanjutnya, ini semua tentang 3,5 tahun terakhirmu, bukan tentang eksistensi partai atau mesin- mesin politikmu.

Bapak presiden ..
kelak sejarah yang akan mencatat tentang perjuangan dan pengabdianmu. engkau tentu berharap sejarah itu akan ditulis dengan darah rakyat yang mencintai pemimpinnya. tak perlu engkau terlalu dini menyusun buku profil prestasimu yang tengah beredar luas di sekolah-sekolah di Tegal, sejarah yang akan mencatat hitam putihmu. engkau bisa melihat ke belakang, tentang sejarah yang mencatat perjuangan soekarno. bahkan skenario pembelokan sejarah era orde baru pun tak mampu membendung kecintaan rakyat terhadap sosok proklamator itu. foto soekarno bahkan masing dipajang di ruang tamu rumah –rumah rakyat jauh di pelosok sana. rekaman orasi berapi-apinya nya masih diperdengarkan di beberapa radio lokal, ribuan rakyat setia berdoa di pemakamannya yang tenang di Blitar setiap tahunnya, pemikiran-pemikiran soekarno mengalir deras menembus topik perkuliahan dan diskusi mahasiswa di lorong-lorong kampus, bahkan aku –yang dilahirkan jauh setelah kematiannya- akan sangat kebingungan memilih buku tentang sejarah soekarno di toko buku, saking banyaknya. bahkan dunia internasional pun tak segan untuk menyisihkan ruang kecil untuk mencintai soekarno.


 sebuah perangko di Philipina


Bapak presiden ..
aku tak bisa berbicara dari hati ke hati denganmu, tak lagi bisa berorasi lantang saat demonstrasi seperti ketika kuliah dulu, apalagi menyampaikan jutaan perasaan kecewa si miskin di luar sana, aku hanya mampu menulis catatan ini. catatan seorang gadis yang perhatian pada mu. aku berdoa semoga -bagaimanapun caranya- catatan ini akan sempat kau baca..


Kesadaran adalah Matahari
Kesabaran adalah Bumi
Keberanian menjadi cakrawala
Perjuangan adalah pelaksanaan kata kata
( * WS Rendra )








1 komentar:

Anonymous said...

Harapan untuk sisa 3,5 tahun itu sudah tak melekat lagi padaku...

Post a Comment

 

Riska Widya W Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos